Jenis Scaffolding

Jenis Scaffolding : Informasi Terlengkap

Qilat.id – Jenis Scaffolding : Informasi Terlengkap. Scaffolding atau kerangka adalah struktur temporary yang digunakan untuk mendukung konstruksi atau perbaikan bangunan. Ada banyak jenis scaffolding yang berbeda, dan setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis scaffolding yang paling umum digunakan dalam industri konstruksi. Dengan memahami jenis-jenis scaffolding ini, Anda akan dapat memilih jenis yang paling sesuai untuk proyek Anda dan menjamin keselamatan selama bekerja di ketinggian.

Apa itu Scaffolding?

Jenis Scaffolding

Scaffolding adalah alat bantu konstruksi yang digunakan untuk menyangga pekerja konstruksi dan material ketika melakukan konstruksi pada bangunan yang tinggi, serta proses pemeliharaan, perbaikan bangunan, perbaikan jembatan, dan bangunan tinggi lainnya. Fungsi utamanya adalah untuk menyangga manusia dan material mencapai ketinggian tertentu agar mereka dapat melakukan pekerjaan.

Ukuran scaffolding dapat disesuaikan dengan kebutuhan, semakin tinggi scaffolding, maka semakin besar ukurannya. Setiap komponen harus terpasang dengan baik dan dalam kondisi baik pula. Jika terdapat masalah dalam scaffolding, pekerja yang berada di atasnya bisa celaka bahkan meninggal.

Umumnya, scaffolding berbentuk seperti sistem modular yang disusun menggunakan berbagai komponen yang terbuat dari pipa atau tabung logam besi. Namun, sebelumnya scaffolding disusun menggunakan komponen yang terbuat dari bambu, meskipun sekarang sudah sangat jarang ditemukan yang masih menggunakan scaffolding bambu.

Scaffolding yang terbuat dari besi dapat menampung beban yang jauh lebih berat daripada yang terbuat dari kayu. Beban yang dapat ditanggung oleh scaffolding biasanya dibagi menjadi tiga kategori, yaitu beban ringan (225 kg/bay), beban sedang (450 kg/bay), dan beban berat (675 kg/bay). Bay sendiri merupakan bidang datar yang dibatasi empat buah pipa tegak lurus yang meneruskan beban yang ditanggung ke tumpuan scaffolding.

Baca juga:  Membuat Tangga Rumah dari Beton : Mudah & Efektif

Ada tiga jenis dasar dari penggunaan scaffolding, yaitu:

  • Supported scaffolds, yaitu platform yang disangga oleh pipa besi dan dilengkapi dengan pendukung lain seperti sambungan-sambungan, kerangka, kaki-kaki, serta outriggers.
  • Suspended scaffolds, yaitu platform gantung yang dilengkapi dengan tali.
  • Aerial Lifts, yaitu penopang yang berfungsi untuk mengangkat “Man Baskets” atau keranjang manusia.

Saat melakukan konstruksi atau perbaikan gedung bangunan yang tinggi, sangat penting untuk menggunakan scaffolding. Selain dapat mempermudah pekerjaan, sistem modular dari pipa scaffolding juga dapat mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan saat melakukan pekerjaan di area yang tinggi. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menggunakan scaffolding ketika dibutuhkan.

Apa Saja Fungsi Scaffolding?

Pada dasarnya, fungsi utama dari scaffolding adalah untuk membantu pekerja konstruksi melakukan pekerjaan di tempat yang tinggi. Namun, selain itu, pipa besi scaffolding juga memiliki beberapa fungsi lain, seperti:

  • Tempat penyangga alat agar dapat digunakan di tempat yang tinggi.
  • Tempat penyangga material dalam konstruksi yang akan digunakan.
  • Keamanan dan keselamatan kerja; scaffolding membuat pekerja konstruksi dapat tetap aman pada posisi yang tinggi.

Terdapat banyak jenis pekerjaan konstruksi yang memerlukan penggunaan scaffolding, seperti:

1. Pembangunan

Saat melakukan konstruksi bangunan yang tinggi seperti gedung atau jembatan, sangat penting untuk menggunakan scaffolding. Tanpa scaffolding, Anda akan kesulitan mencapai area yang tinggi saat melakukan pembangunan.

2. Perbaikan

Kadang-kadang, saat terjadi masalah pada area yang tinggi di suatu bangunan, seperti jendela pecah di lantai empat sebuah gedung, Anda membutuhkan scaffolding untuk mencapai ketinggian tersebut dan melakukan perbaikan.

3. Perawatan

Untuk menjaga agar bangunan tetap dalam kondisi yang baik, perawatan secara teratur sangat penting dilakukan. Salah satu alat yang digunakan untuk melakukan perawatan tersebut adalah scaffolding karena seringkali Anda perlu mencapai area yang tinggi, seperti membersihkan jendela atau mengecat area yang sudah mulai pudar warnanya.

Jenis-Jenis Scaffolding

Untuk menghemat ruang, biaya, dan tetap memperhatikan faktor keamanan, disarankan untuk menyesuaikan kebutuhan dengan berbagai jenis scaffolding yang tersedia di pasaran:

1. Perancah Frame

Jenis scaffolding yang pertama adalah frame scaffolds yang terdiri dari usunan rangka pipa besi dengan ukuran tertentu. Penggunaan scaffolding ini adalah untuk konstruksi bangunan yang memiliki tinggi lebih dari tiga meter. Tiang-tiang scaffolding ini dapat disusun hingga mencapai tinggi 10 meter lebih. Keunggulan frame scaffolds ini adalah mudah dalam hal pemasangan dan pembongkarannya.

Baca juga:  Ukuran Pipa Paralon : Lengkap

Selain digunakan sebagai penyangga pekerja konstruksi, frame scaffolds dapat pula digunakan untuk meletakkan barang-barang atau material yang akan digunakan. Khususnya jika material tersebut digunakan pada bagian bangunan yang tinggi. Tentu, ini akan memudahkan pekerja konstruksi daripada harus mengambil material dari bawah karena akan memakan waktu lama.

2.Perancah Andang

Scaffolding jenis ini umumnya digunakan untuk pekerjaan di ketinggian 2,5 hingga 3 meter. Jika pekerjaan dilakukan pada ketinggian di atas batas tersebut, Anda harus menggunakan jenis scaffolding lain.

Scaffolding jenis perancah ini memiliki banyak variasi, seperti andang bambu, andang kayu, dan andang besi, dan sering digunakan dalam berbagai jenis pekerjaan.

3. Tube and Coupler Scaffold

Jenis scaffolding yang sering digunakan oleh para pekerja konstruksi selanjutnya adalah tube and coupler scaffold. Terdiri dari batang-batang pipa yang saling terhubung dengan clamps dan baut khusus, scaffolding ini sangat fleksibel karena klem mati digunakan untuk menghubungkan dua pipa dengan sudut 90 derajat dan klem hidup digunakan untuk menghubungkan dua ruas pipa scaffolding dengan sudut yang bervariasi.

Coupler yang digunakan terdiri dari dua jenis tergantung pada metode pembuatannya, yaitu metode press dan pengecoran. Jenis scaffolding ini cocok digunakan untuk konstruksi yang tinggi dan besar karena dapat diatur sesuai kebutuhan.

4. Perancah Besi Beroda (Mobile Scaffold)

Mobile scaffold adalah jenis scaffolding yang sering dikenal sebagai scaffolding besi beroda. Hal ini disebabkan oleh adanya roda scaffolding di masing-masing sudutnya. Bahan yang digunakan untuk membuatnya adalah pipa galvanis yang lebih unggul. Kehadiran roda di bagian bawah memungkinkan scaffolding digunakan baik untuk perbaikan konstruksi outdoor maupun indoor.

Ukuran scaffolding ini relatif lebih kecil dibandingkan dengan scaffolding lainnya. Fungsinya sangat cocok untuk area yang tidak terlalu tinggi, seperti untuk pengecatan ruangan dan pemasangan instalasi lainnya. Selain itu, ukurannya yang tidak terlalu besar membuatnya irit tempat saat digunakan.

Baca juga:  Cleaning Equipment : Pengertian, contoh dan Manfaat Lengkap!

5. Perancah Kayu

Jenis scaffolding tidak hanya terbuat dari besi saja. Terkadang, bangunan tertentu menggunakan scaffolding yang berbahan dasar kayu atau bambu. Biasanya, penggunaan scaffolding kayu sering kita jumpai di negara-negara berkembang, termasuk di negara kita atau bahkan sering dijumpai di lingkungan sekitar.

Scaffolding kayu biasa digunakan untuk konstruksi bangunan yang tidak terlalu besar. Selain itu, scaffolding kayu juga cukup murah dari segi harga. Namun, scaffolding kayu tidak efisien karena hanya bisa digunakan sekali pakai. Berbeda dengan scaffolding besi yang dapat digunakan hingga berkali-kali sehingga lebih irit dan efisien dalam pengerjaan.

6. Perancah Besi Tanpa Roda

Jenis scaffolding terakhir adalah scaffolding yang tanpa roda. Beberapa komponen yang terdapat pada scaffolding ini antara lain kaki pipa, kusen, penguat vertikal, dan tiang sandaran. Selain itu, terdapat juga sambungan pasak, papan panggung, papan pengaman, penopang, dan anak tangga.

7. Perancah Menggantung

Selanjutnya, ada juga scaffolding menggantung yang penggunaannya terbatas pada pemasangan plat beton atau langit-langit bangunan, atau pengerjaan bagian atas saja. Cara kerjanya adalah scaffolding digantung menggunakan tali sling atau rantai yang kuat pada tumpuan yang telah ditentukan.

8. Perancah Tiang

Jenis perancah ini digunakan untuk pengerjaan di ketinggian 3 hingga 10 meter. Karena perancah ini digunakan pada ketinggian yang cukup tinggi, maka bahan pembuatnya harus kuat. Contohnya adalah tiang besi atau pipa, tiang bambu, atau campuran antara tiang perancah bambu dan besi.

9. Perancah Dolken

Scaffolding jenis ini terbuat dari kayu bulat atau dolken dengan diameter antara 6 hingga 10 milimeter.

Itulah beberapa jenis scaffolding yang umum digunakan di Indonesia dalam proyek konstruksi bangunan. Selain jenis-jenis scaffolding yang telah disebutkan di atas, masih banyak jenis perancah lain yang dapat membantu proyek konstruksi Anda, seperti auxiliary fixtures for pipe scaffolding, bracket one side scaffolding, access tower scaffold, dan masih banyak lagi.

Penutup

Itulah beberapa jenis scaffolding yang sering digunakan dalam dunia konstruksi. Setiap jenis scaffolding memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang harus dipertimbangkan sebelum digunakan. Penting untuk memilih jenis scaffolding yang tepat untuk proyek konstruksi Anda agar dapat memaksimalkan efisiensi dan keamanan kerja. Semoga informasi qilat.id ini bermanfaat bagi kalian!

Qilat.id
Kiky

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Jenis Scaffolding : Informasi Terlengkap yang dipublish pada April 17, 2024 di website Qilat.id

Artikel Terkait

Leave a Comment